BARRU - Musyawarah Mappalili atau turun sawah merupakan budaya masyarakat Bugis. Khusus di kabupaten Barru, prosesi Mappalili ini digelar sebagai simbol dimulainya aktifitas turun sawah pada setiap musim tanam.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Barru, Ir. H. Suardi Saleh, M.Si., saat menghadiri acara syukuran Mappalili tingkat kecamatan Balusu musim tanam 2022/2023, di dusun Palie, Desa Madello, pada Rabu (9/11/2022).
Baca juga:
DPMPTSP Laksanakan Bimtek OSS-RBA
|
"Mappalili, sebuah ritual acara yang dilaksanakan masyarakat petani untuk memohon kepada Allah SWT agar aktifitas yang dilakukan para petani tidak menemui hambatan hingga panen tiba", kata Suardi Saleh.
Suardi menegaskan, yang penting pada acara syukuran Mappalili turun sawah ini adalah melaksanakan keputusan yang telah disepakati.
"Yang penting saya ingatkan bahwa
kesepakatan yang diputuskan didalam acara syukuran Mappalili harus dilaksanakan. Seperti kesepakatan waktu tanam, bibit, waktu panen dan lainnya. Kalau itu tidak dilaksanakan sesuai kesepakatan tentu hasilnya tidak maksimal", sebut Bupati dua periode ini.
Dirinya mengapresiasi atas capaian pada sektor pertanian yang produktifitasnya makin tinggi dimana berdasarkan data dari BPS, kabupaten Barru peningkatan produksinya terbesar ketiga di Sulawesi Selatan yang naik mencapai angka 14 % lebih.
"Jangan berpuas diri dengan capaian itu. Teruslah melakukan berbagai upaya seperti upaya luas tambah tanam. Jangan terpaku pada padi saja tapi lalukan identifikasi soal kebutuhan lahan sehingga lahan jangan dibiarkan kosong", tegasnya Bupati.
Turut hadir dalam acara Mappalili tersebut, Wakil Ketua DPRD Barru AFK. Majid. Kepala BPS, Staf Ahli Bupati. Kadis Pertanian, Kadis Perhubungan.Kaban Kesbangpol. Kasatpol PP Damkar dan Penyelamatan. Camat Balusu, Kepala Desa Madello dan para anggota kelompok tani.
(Ahkam/Humas Barru)